Kamis, 11 Maret 2010

Renungan Harian HKBP Tapian Nauli


Sabtu                                                                                                                                                            06 Maret 2010
“Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita,
yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia,
supaya kita hidup oleh-Nya.”
1 Yohanes 4 : 9

1 Ptr. 1 : 18 – 21                                                                                                                                     Yes. 30 : 18 – 24
                                                                                        KJ. 64 : 1 – 2

Kasih Yang Nyata Dalam Ungkapan Kehidupan

Banyak hal atau cara yang dilakukan oleh seseorang untuk mengungkapkan perasaan kasih sayangnya kepada orang yang dikasihinya, bahkan ada orang yang rela mengorbankan apa yang dimilikinya termasuk nyawanya demi orang-orang yang dikasihinya. Seperti halnya seorang anak kecil yang mengasihi orangtuanya, tentunya ia akan menuruti semua perintah atau ajaran orangtuanya. Tindakan ini merupakan salah satu ungkapan kasihnya kepada orangtuanya sekaligus ungkapan kepercayaannya bahwa orangtuanya senantiasa berusaha memberikan yang terbaik baginya.
Ibu Teresa menulis bahwa “seorang kerabat Missionari Cinta Kasih adalah pembawa dan cermin dari kasih Tuhan. Kita semua harus mempunyai tekad untuk membawa cinta kasihNya kemana-mana. Mengapa? Karena Yesus pernah bersabda,”Kamu lakukan itu kepadaKu. Ketika Aku lapar, telanjang, tidak mempunyai rumah, dan kesepian. Dan kamu melakukannya untuk Aku.” Itulah sebabnya para Missionaris Cinta Kasih, demikian pula rekan-rekan yang melayani orang-orang sakit, para karyawan, kaum kontemplatif, kaum muda, dan rekan-rekan dokter semuanya disebut sebagai pembawa cinta kasih Tuhan. Ibu Teresa juga menghendaki kita menjadi cermin. Cermin adalah sarana seseorang untuk melihat diri sendiri. Maka segala tindakan cinta kasih kita hendaknya mampu membawa orang untuk menyadari akan dirinya sendiri. Menyadari akan siapa dirinya dan perutusan hidupnya. Bila dia seorang beragama maka dia akan menyadari untuk mewujudkan imannya dalam hidupnya. Dengan melihat sikap hidup kita maka orang pun menjadi tergerak untuk melakukan tindakan kasih.
Nats ini menjelaskan bagaimana kasih Allah dinyatakan  kepada manusia yakni bahwa Allah telah mengutus anakNya yang tunggal ke dalam dunia demi kasih-Nya supaya manusia beroleh kehidupan yang kekal. Dalam kasihNya, Allah yang berkuasa menutus AnakNya ke dalam dunia ini demi merealisasikan janjiNya. Amin….!
                                                                            Doa Bapa Kami…

                                                       



Tidak ada komentar:

Posting Komentar