Kamis, 04 Maret 2010

Renungan Harian HKBP Tapian Nauli


Kamis                                                                                                                                                      04 Maret 2010
“Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya:
Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal,
sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.”
Yeremia 31 : 3

Luk. 15 : 17 – 24                                                                                                                                   Ams. 16 : 6 – 9
                                                                                   KJ. 240a : 1 + 3

Kasih Yang Kekal

”Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap”.
Ini adalah cara Allah menggambarkan kasih. Allah adalah seperti yang digambarkan itu, dan orang Kristen perlu menjadikan ini sebagai tujuan mereka (walaupun selalu dalam proses). Ekspresi yang paling utama dari kasih Allah dikomunikasikan kepada kita dalam Yohanes 3:16 dan Roma 5:8. ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8). Dari ayat-ayat ini kita bisa melihat bahwa Allah sangat menginginkan kita bersama-sama dengan Dia dalam rumahNya yang kekal, Surga. Dia telah membuka jalan dengan membayar harga dosa-dosa kita. Dia mengasihi kita karena Dia memilih untuk melalukan hal itu. ”Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak” (Hosea 11:8). Kasih mengampuni. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yohanes 1:9).
Tanpa terkecuali, semua orang haus akan kasih atau saling mengasihi. Itu sangat bangga dan lega jika dikatakan oleh seseorang: “aku mengasihi engkau”. Bayangkanlah, jika terlebih ungkapaan yang yang sangat didambakan ini datang langsung dari Tuhan yang telah mengasihi kita umatNya dengan tebusan yang sangat mahal tanpa meminta imbalan jasa sedikit pun. Perbuatan seperti inilah yang telah dilakukan oleh Allah. Allah lebih dahulu mengasihi kita, maka kita pun harus merespon kasih itu dengan mengasihi orang lain agar dunia di mana kita berada dipenuhi oleh kasih. Amin….!
                                                                            Doa Bapa Kami…

Renungan Harian HKBP Tapian Nauli


Rabu                                                                                                                                                         03 Maret 2010
“Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya
 supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia,
yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.”
Efesus 1 : 5 – 6

Kis. 10 : 44 – 48                                                                                                                                  Mzm. 36 : 6 – 11
                                                                                     KJ. 274 : 3 - 4

Manusia di Tentukan Menjadi Anak-AnakNya

Dunia ini di ciptakan Allah dengan segala isinya begitu juga manusia. Tetapi manusialah yang lebih tinggi dari segala ciptaanNya. Manusia dari mulanya sudah di tentukan menjadi anak-anakNya yang mengandalakan Yesus Kristus menjadi saksi Allah yang benar, supaya jangan kawatir dan ragu untuk mengingat Yesus Kristus dalam kehidupan-Nya.
Kita dibantuk menjadi orang rajin untuk melakukan pekerjaan atau tugas kita dengan baik dan di dalam kebenaran dan keadilan dan setiap pekerjaan yang kita laksanakan hendaknya kita percaya hanya kekuatan dan pertolongan dari Allah.
Oleh karena itu bagi orang yang percaya akan kasih Allah di dalam kehidupan, pekerjaan / perkataan menjadikan Allah nomor satu dari hal-hal yang lain, itulah yang disebut menjadi anak-anak Allah yang benar dan selalu merendahkan diri dan mengarahkan diri kepada Kristus secara penuh supaya dapat di lihat (nyata) kasih Allah kepada kita semua umat ciptaan-Nya yang selalu di kasihi-Nya.
Oleh sebab itu, kita perlu ketahui, bahwa persekutuan kita dengan Tuhan selalu jawaban yang benar yang dari Allah. Dengan itu semua, jerih payah kita tidak akan sia-sia. Siapa yang berseru kepada Allah dia akan mendengarkanNya maka mintalah dari Dia, karena semua ada di depan-Nya. Amin…

                                                           Doa Bapa Kami…   



Retreat Sekolah Minggu ke-Parapat

Retreat Sekolah Minggu
HKBP Tapian Nauli
Tu Ajibata
(26 Februari 2010)